Kentang mempunyai nilai gizi dan nilai ekonomi yang baik dan sangat penting dalam kehidupan mesin pengolah kentang goreng beku. Tanaman ini terkenal sebagai tanaman pangan terbesar keempat di dunia setelah jagung, gandum, dan beras, serta tanaman pangan non-sereal terbesar. Kentang memiliki kemampuan beradaptasi yang kuat terhadap pertumbuhan dan hasil yang tinggi, serta telah diakui dan dipromosikan secara luas oleh organisasi internasional seperti Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO). Hal ini memainkan peran penting dalam menjamin ketahanan pangan global, menanggapi krisis kelaparan, dan mendorong pengentasan kemiskinan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkelanjutan dan pesatnya perkembangan produk-produk inovatif, penggunaan menjadi semakin luas, dan rantai industri menjadi semakin panjang.
Produksi kentang global terus berkembang
Dalam hal luas tanam, sejak tahun 1980, luas tanam kentang global menunjukkan tren penurunan dengan fluktuasi yang kecil. Turun menjadi lembah seluas 17,6655 juta hektar pada tahun 1990, dan kemudian mulai menunjukkan tren peningkatan. Pada tahun 2000, luas panen kentang mencapai puncaknya yaitu 208.6500 hektar. Kemudian terjadi tren penurunan volatilitas. Secara keseluruhan, dari tahun 1980 hingga 2020, luas panen kentang global meningkat sebesar 1,20%, dengan rata-rata peningkatan tahunan sebesar 0,03%, dan perubahan keseluruhannya tidak besar. Dalam hal hasil, karena kemajuan berkelanjutan dalam teknologi pemuliaan dan budidaya kentang, terutama gencarnya promosi teknologi budidaya kentang di negara-negara berkembang, hasil kentang global mengalami peningkatan. Oleh karena itu, produksi kentang global mempertahankan tren pertumbuhan yang pesat, itulah sebabnya banyak orang membeli mesin pengolah kentang goreng beku untuk menghasilkan keuntungan. Dalam beberapa tahun terakhir, produksi kentang dunia terus mencapai tingkat baru dan berulang kali mencapai rekor tertinggi.